ASEAN Economic Community (AEC) merupakan bentuk integrasi ekonomi antara negara-negara anggota ASEAN yang dilaksanakan pada tahun 2015. Salah satu program pembangunan ekonomi pada AEC 2015 adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, antara lain sebagai pemain utama di berbagai sektor ekonomi, penyedia lapangan kerja terbesar, serta kontribusinya dalam kegiatan ekspor. Namun, UMKM menghadapi banyak masalah baik masalah keuangan dan non keuangan. Mengingat betapa pentingnya peran UMKM sehingga diperlukan strategi untuk mengembangkan UMKM terutama untuk menghadapi perdagangan bebas ASEAN di AEC 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan strategi bisnis Industri Kecil Menengah (IKM) di sentra industri sepatu Cibaduyut. Formulasi strategi dilakukan menggunakan tiga tahap perumusan strategi. Tahap pertama menggunakan matrik EFE dan IFE yang dikombinasikan dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot pada matrik EFE dan IFE, tahap kedua menggunakan matrik SWOT, sedangkan tahap ketiga untuk pengambilan keputusan digunakan matrik QSPM. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur.
Hasil penelitian menunjukan skor matrik EFE 2,681 dan skor matrik IFE 2,421, sehingga posisi sentra industri sepatu Cibaduyut pada diagram analisis SWOT berada dalam cell 3, yaitu turn-arround strategies. Strategi yang menjadi prioritas utama berdasarkan evaluasi dengan matrik QSPM adalah dengan mengamankan segmen pasar dalam negeri dan hanya menyasar segmen pasar luar negeri yang sesuai dengan karakteristik produk sepatu Cibaduyut seperti kawasan Eropa.
Kata Kunci: UMKM, EFE, IFE, AHP, SWOT, QSPM