Indeks harga saham adalah salah satu acuan para investor untuk melihat kecenderungan pasar.
Pergerakan indeks menjadi tolak ukur para investor untuk membuat keputusan apakah investor
untuk menjual, mempertahankan, atau membeli saham tersebut. Akan tetapi kondisi harga
saham tidak menentu, sehingga diperlukan sebuah prediksi untuk memantau perubahan tesebut
dan membantu para investor untuk mengambil keputusan.
Pada tugas akhir ini, akan digunakan metode Clustering Genetic Fuzzy System untuk
memprediksi indeks harga saham. Algoritma Genetika akan mengoptimasi fungsi
keanggotaan, batas-batas kaki fungsi keanggotaan, dan aturan fuzzy. Sistem fuzzy yang telah
dioptimasi akan digunakan untuk memprediksi indeks harga saham. Hasil prediksi tersebut
akan dibandingkan dengan metode Genetic Fuzzy System, Grammtical Evolution, Jaringan
Syaraf Tiruan dan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System.
Hasil dari beberapa ujicoba pada tugas akhir ini, menunjukkan bahwa prediksi indeks harga
saham menggunakan metode Clustering Genetic Fuzzy System memiliki MAPE sebesar 0,95.
Sedangkan untuk prediksi menggunakan metode GFS memiliki MAPE sebesar 9,49, metode
GE memiliki MAPE sebesar 5,15, metode JST memiliki MAPE sebesar 1,15 dan untuk metode
ANFIS memiliki MAPE sebesar 1,31. Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode CGFS dapat digunakan untuk memprediksi indeks harga saham dengan tingkat error
sebesar 2%.