Adanya kepemilikan manajerial pada salah satu perusahaan sektor jasa menimbulkan konflik internal antar pemegang saham. Konflik dipicu dari adanya indikasi penyelewengan keuangan oleh manajemen perusahaan yang juga merupakan pemegang saham dari perusahaan (managerial ownership). Akibatnya, nilai perusahaan menurun. Padahal kepemilikan manajerial diyakini dapat meningkatkan nilai perusahaan. Beberapa aspek lain yang diyakini dapat mempengaruhi tingkat nilai perusahaan diantaranya kepemilikan institusional, kebijakan dividen, dan kebijakan hutang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini bersifat deskriptif dan kausalitas. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama perode 2009-2012. Jumlah perusahaan sektor jasa yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 13 perusahaan dengan periode pengamatan selama 4 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 52 data penelitian. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, dan kebijakan hutang secara simultan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan kebijakan dividen dan kebijakan hutang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan nilai perusahaan.