Keterbatasan sumber daya, terutama sumber daya finansial merupakan salah satu faktor yang membuat banyak social enterprise di Indonesia gagal untuk bertahan lama. Salah satu solusi dari permasalahan yang terjadi pada social enterprise adalah dengan menerapkan konsep social bricolage. Social bricolage merupakan gagasan yang menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh keterbatasan sumber daya,mengoptimalkan sumber daya yang ada, dan respon terhadap peluang dalam menciptakan nilai dan pengaruh sosial ke arah yang lebih baik secara berkesinambungan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana bentuk penerapan social bricolage di social enterprise. Terdapat enam gagasan utama dari social bricolage yaitu making do, a refusal to constraint by limitations, improvisation, social value creation, stakeholder participation dan persuasion yang diidentifikasi dan dibahas dalam penerapannya di Bandung Creative City Forum dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik coding data secara manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bandung Creative City Forum telah menerapkan social bricolage dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menciptakan nilai sosial di masyarakat secara berkesinambungan.