Banyak sistem yang sudah digunakan untuk mengatasi masalah banjir. Sistem pendeteksi banjir berbasis Android menggunakan Geograpic Information System yang dibuat adalah suatu sistem yang diterapkan pada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dengan jelas kapan banjir itu akan datang. Sistem pendeteksi ini terdiri dari bagian hardware, database, dan software. Pada bagian hardware, akan digunakan microcontroller Arduino ATMEGA328 yang terpasang ultrasonic sensor dan GSM module Icomsat V1.1 untuk pembacaan data dan pengiriman data. Pada bagian database, akan digunakan database MySQL. Pada bagian software, akan dibuat sebuah aplikasi pemetaan dan pemantauan banjir berbasis Andorid yang akan mengambil peta dari Google Map (API). Aplikasi dibuat menggunakan Eclipse dengan bahasa pemrograman Java (android).
Sistem ini memiliki lima klasifikasi jarak air sungai yang nantinya akan dipetakan pada software. Klasifikasi jarak untuk level 1 adalah 1-25 cm, untuk level 2 adalah 26-35 cm, untuk level 3 adalah 36 -70 cm, untuk level 4 adalah 71-150 cm, dan untuk level 5 adalah 151-200cm. Klasifikasi ini digunakan untuk menampilkan peta yang ada pada software sesuai dengan level air.
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat bekerja secara realtime dengan respon pembacaan ketinggian air dan pembacaan peta kurang dari satu detik, tingkat akurasi pembacaan yang dilakukan oleh sensor ultrasonik adalah sebesar 83.33% sampai dengan 100% tergantung permukaan yang diukur, dan rata-rata delay dari sistem ini dari mulai pembacaan sensor hingga pembacaan peta adalah 6.93 detik karena terjadi waktu tunggu untuk pengiriman data dari modul GSM ke modem GSM sebesar 5,72 detik.
Kata kunci : Geographic Information System, Arduino, Android, database