24.04.5724
658.312 5 - Performance Rating(Evaluation), Performance standards, Performance appraisal
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Tugas Akhir
111 kali
Kajian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan utama yaitu tidak terdapatnya KPI 7+2 <em>digital product </em>dalam pengukuran kinerja dan performansi keberhasilan secara terintegrasi dan relevan dimana saat ini unit BPPLP menggunakan KPI hanya ada dua yaitu <em>revenue </em>dan <em>target sales</em>, akan tetapi tidak mencakup aspek lain seperti pengukuran pada performansi <em>process business fulfilment </em>dan <em>business process assurance </em>serta kompetensi karyawan dalam perubahan transformasi <em>agile and growth mindset. </em>Hal ini menyebabkan permasalahan utama yaitu ketidakefektifan pengukuran performansi berdampak negatif pada performansi belum mencapai target yang telah ditetapkan dan pengalaman <em>customer </em>perlu dikembangkan dengan baik dikarenakan nilai SLA dan SLG memakan waktu lama sehingga berpengaruh pada kepuasan pelanggan serta tidak mampu mengukur sejauh mana kompetensi karyawan dan <em>leader </em>dalam perubahan transformasi menuju <em>agile and growth mindset</em>. Dalam mengatasi permasalahan di atas, diperlukan perancangan sistem penilaian kinerja atau <em>performance measurement system </em>yang komprehensif dan terintegrasi dengan berbagai aspek meliputi aspek pada finansial, pelanggan, proses bisnis, dan sumber daya manusia. Untuk mengatasi permasalahan yaitu perancangan sistem penilaian kinerja “7+2 <em>Digital Product</em>” pada Unit BPPLP PT Telkom Indonesia Regional III dengan menggunakan metode <em>balanced scorecard</em>. Penggunaan metode BSC mampu untuk mengintegrasikan keempat aspek yang dibutuhkan dan penurunan berdasarkan strategi perusahaan. Berdasarkan penelitian tugas akhir, hasil perancangan sistem penilaian kinerja telah terintegrasi dengan keempat perspektif <em>balanced scorecard </em>dengan mempunyai 7 strategi, 9 tujuan strategi, dan 12 <em>key performance indicator </em>dengan <em>baseline </em>dan <em>target </em>disusun berdasarkan unit BPPLP serta periode waktu pengukuran sistem penilaian yaitu dilakukan setiap kuartal. Bobot tingkat kepentingan terbesar untuk masing – masing aspek yaitu perspektif mempunyai bobot terbesar pada <em>financial perspective </em>sebesar 56.60%, <em>strategy formulation </em>mempunyai bobot terbesar pada “Ekspansi pasar dan inovasi produk” sebesar 56.60%,<em> strategy objective </em>mempunyai bobot terbesar pada “Meningkatkan <em>revenue </em>7+2 <em>digital product </em>dengan mencapai <em>target revenue </em>yang telah ditentukan” sebesar 29.88%, dan KPI memiliki bobot terbesar pada “Pertumbuhan <em>net profit margin </em>7+2 <em>digital product</em>” sebesar 26.72%. Penelitian ini memberikan manfaat dari segi teoritis dan praktis. Dari segi teoris peneliti mampu menambah pengetahuan dalam <em>performance management system </em>khususnya dalam perancangan sistem penilaian kinerja. Jika ditinjau dari segi praktis (Unit BPPPLP) yaitu unit BPPLP dapat menjadikan pertimbangan sebagai rekomendasi berupa perancangan sistem penilaian kinerja “7+2 <em>digital product</em>” menggunakan <em>balanced scorecard </em>sehingga dapat menyelesaikan permasalahan utama yaitu tidak terdapat KPI 7+2 <em>digital product </em>secara terintegrasi dan relevan dari berbagai aspek sebagai pengukuran kinerja dan performansi keberhasilan.<br /> <strong>Kata Kunci : <em>Analytical Hierarchy Process</em>, <em>Balanced Scorecard</em>, Key Performance Indicator, Sistem Pengukuran Kinerja, dan 7+2 <em>digital product</em>.</strong><br />
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | SALSABILA KATYA PUTRI |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Budi Sulistyo, Nanang Suryana |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom, S1 Teknik Industri |
Kota | Bandung |
Tahun | 2024 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |