Pakar kreatifitas yang terkenal di dunia, Edward De Bono yang teorinya banyak diterapka oleh perusahaan terkemuka seperti IBM, NTT Jepang, Dupont, dan Ford dan pemerintahan Amerika Serikat, Brasilia, dan Singapura, menggugah perhatian kita kembali dengan hasil penemuannya yang gemilang. Setelah mengubah kosa kata dunia usaha dengan buku larisnya “Berpikir Lateral” dan “Enam Topi Berpikir”, sekarang ia mengalihkan energunya yang seakan-akan tidak pernah habis ke dalam buku berjudul “enam sepatu bertindak”
Gagasan kerangka kerja “enam sepatu” cemerlang, namun sangat sederhana ini member kita sarana untuk menidentifikasikan berbagai situasi berbeda sehingga kita dapat mengendalikannya dan menanggapinya dengan cara yang paling efktif. De Bono dengan jelas menguraikan peristiwa dan tindakan yang berkaitan dengan setiap jenis sepatu dan menerangkan bahwa sementara ada orang yang lebih baik bereaksi dengan satu metode tertentu – katakanlah, dalam mengambil tindakan darurat (sepatu karet jingga.)