Penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proyek community development memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, tantangan terkait keberlanjutan, keterlibatan komunitas, dan kurangnya panduan yang terstruktur seringkali menghambat efektivitas proyek-proyek ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengambangkan Action design research (ADR) sebagai dasar dari perancangan panduan (guideline) community development berbasis TIK yang komprehensif dengan pendekatan kualitatif menggunakan metodologi grounded theory. Guideline yang dirancang akan berfokus pada pengembangan teknologi dengan tingkat kesiapan teknologi (Technology Readiness Level/TRL) pada level 3 hingga 6, yang mencerminkan tahapan penelitian terapan. Metode ADR menawarkan kerangka kerja kolaboratif yang mengintegrasikan desain, tindakan, dan evaluasi secara iteratif, sehingga memungkinkan solusi yang relevan dan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di tiga desa sebagai objek, yaitu Desa Alamendah, Desa Citeureup, dan Desa Lengkong, dengan pendekatan kualitatif yang melibatkan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menghasilkan guideline yang mencakup langkah-langkah penting, mulai dari identifikasi kebutuhan komunitas, perancangan solusi, implementasi, hingga evaluasi berkelanjutan. Guideline ini dirancang untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat, memastikan relevansi solusi, dan menciptakan dampak yang berkelanjutan. Kontribusi utama penelitian ini terletak pada pengembangan panduan praktis yang dapat digunakan oleh peneliti, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk melaksanakan proyek community development berbasis TIK yang adaptif dan efektif. Dengan integrasi prinsip-prinsip ADR, penelitian ini diharapkan mampu menjawab tantangan keberlanjutan dan relevansi dalam community development berbasis teknologi.
Kata Kunci: Action design research (ADR), Community development berbasis TIK, Perancangan Guideline