Industri tekstil merupakan salah satu industri yang memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional. PT Buana Intan Gemilang (BIG) merupakan salah satu industri tekstil di Indonesia yang menggunakan mesin Weaving untuk menghasilkan produk kain motif dan sajadah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keandalan salah satu mesin Weaving, yaitu mesin Weaving M251 yang memiliki jumlah kerusakan terbanyak pada 2014. Untuk menghindari kerugian akibat kerusakan mesin, maka nilai reliability, availability dan maintainability mesin perlu ditingkatkan dengan melakukan Reliability, Availability & Maintainability (RAM) Analysis. Selain itu, untuk mengetahui besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh masalah RAM, maka diperlukan perhitungan biaya dengan metode Cost of Unreliability (COUR). Dari hasil evaluasi menggunakan pemodelan Reliability Block Diagram (RBD), diperoleh bahwa nilai reliability subsistem kritis = 44.36% selama 144 jam dan besarnya waktu perbaikan yang diperlukan subsistem kritis untuk dapat berfungsi kembali adalah minimal selama 1 hingga 70 jam. Untuk nilai availability, diperoleh dua hasil perhitungan, yaitu inherent availability = 95.546% yang dijadikan sebagai leading indicator dan operational availability = 85.572% yang dijadikan sebagai lagging indicator. Jika dibandingkan, nilai lagging indicator belum memenuhi performansi nilai leading indicator. Adapun total biaya yang dikeluarkan subsistem kritis saat active repair = Rp39,580,689.02 dan saat downtime = Rp135,588,452.13.
Kata Kunci: Cost of Unreliability (COUR), Lagging Indicator, Leading Indicator, Reliability, Availability & Maintainability (RAM) Analysis, Reliabillity Block Diagram (RBD)