Pada beberapa tahun terakhir, teknologi komunikasi wireless berkembang pesat dan menarik perhatian industri telekomunikasi khususnya pada bidang Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Identifikasi dari sinyal multicarrier yang ditransmisikan menggunakan skema modulasi dan parameter yang berbeda-beda membuat OFDM memberikan dampak efisiensi transmisi pada perkembangan sistem Software Defined Radio (SDR). Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini yaitu diterapkannya Automatic Modulation Classification (AMC). Bahkan AMC dapat digunakan untuk merekognisi skema modulasi pada sinyal OFDM dalam kondisi pengirim tidak menambahkan informasi tambahan. Terdapat metode lain pada penggunaan AMC, yaitu mengklasifikasikan sinyal OFDM pada skema Cooperative Communication. Hal ini menggunakan cara beberapa penerima sinyal secara terpisah mengeksekusi algoritma AMC dengan menggabungkan keputusan klasifikasi.
Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan penerapan Automatic Modulation Classification pada untuk sinyal OFDM menggunakan ciri statistik Orde Moment, pengklasifikasian Tree Diagram serta Decision Fusion pada skema Cooperative Communication. Sinyal OFDM menggunakan jenis modulasi QPSK, 16 QAM dan 64 QAM. Simulasi sinyal OFDM melewati kanal Multipath fading dengan standar model kanal LTE Advanced release 12 Extended Typical Urban dan Additive White Gaussian Noise (AWGN) untuk variasi SNR sebesar 0 dB hingga 30 dB.
Hasil penelitian menunjukkan ekstraksi ciri statistik Orde Moment yang dipilih untuk memisahkan modulasi yang berbeda yaitu pada orde 7 dan 13. Akurasi klasifikasi modulasi QPSK sebesar 100%, akurasi klasifikasi 16 QAM minimum sebesar 77% dan akurasi klasifikasi 64 QAM minimum sebesar 99%. Akurasi klasifikasi rata-rata dari modulasi QPSK, 16 QAM dan 64 QAM minimum sebesar 92,333% pada SNR 0 dB.
Kata Kunci: OFDM, Cooperative Communication, Automatic Modulation Classification, Ciri statistik, Decision Fusion, QPSK, 16 QAM, dan 64 QAM.