Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Bagaimana remaja yang menderita Skoliosis mengapresiasi diri mereka sendiri dan tingkat penghargaan terhadap dirinya sendiri akan tercermin dari tingkah laku dan kepribadian yang mereka tunjukan ke publik. Penelitian ini berfokus pada bagaimana remaja penderita Skoliosis memandang dirinya sendiri, bagaimana orang lain memandang remaja penderita Skoliosis, dan bagaimana remaja penderita Skoliosis memandang dirinya atas dasar pandangan orang lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam. Informan penelitian ini adalah tujuh remaja penderita Skoliosis di kota Bandung. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Remaja penderita Skoliosis memandang dirinya tidak berbeda dengan orang lain. Mereka mau menerima keadaan fisik mereka. Orang lain memandang remaja penderita Skoliosis tidak berbeda dengan orang normal lainnya. Remaja penderita Skoliosis memandang dirinya sebagai orang normal pada umumnya karena orang-orang terdekat mereka tidak menganggap para informan sebagai orang yang memiliki kelainan tulang.