ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN OPTIK MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GPON STUDI KASUS TELKOM BANDUNG

WAHYU AMALIA YULIAWATI

Informasi Dasar

134 kali
111088119
621.382 16
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Berdasarkan trend kebutuhan layanan telekomunikasi yang mengarah kepada kebutuhan layanan triple play, maka diperlukan suatu platform teknologi jaringan akses berkemampuan broadband yang handal dan memiliki arsitektur jaringan akses yang mampu menampung bandwidth dengan kapasitas besar. Kecepatan transmisi, banyaknya data yang ditransmisikan dan kehandalan data yang dikirim merupakan tuntutan yang tidak bisa diabaikan. Keterbatasan media transmisi (kabel tembaga) merupakan permasalahan yang ada pada komunikasi layanan triple play. Sementara jaringan akses yang ada saat ini di kawasan Central Office Ahmad Yani dan Turangga tidak memenuhi kebutuhan untuk tingkat layanan tersebut.

GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan salah satu teknologi akses broadband yang mampu memberikan solusi teknologi jaringan akses masa depan (next generation network). Teknologi GPON ini menggunakan fiber optik sebagai media transport ke pelanggan. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan analisis perancangan jaringan optik menggunakan teknologi GPON dengan memaksimalkan dan melakukan migrasi dari kondisi eksisting yang sudah ada dari Central Office hingga ke pelanggan agar lebih efektif dan effisien dalam pengembangan ke depannya, baik dari segi maintanence perangkat, management, dan aplikasi layanan yang mendukung yaitu triple play (suara, data dan video).

Uji kelayakan link power budget dan rise time budget menunjukan bahwa perancangan telah memenuhi untuk kedua standar tersebut. Redaman terbesar pada perancangan di Central Officce Ahmad Yani terdapat pada pelanggan PT. Astra Internasiaonal dengan jarak terjauh 8.179 Km diperoleh total redaman sebesar 24.39 dB dan di Central Officce Turangga terletak pada BTS Flexi dengan jarak 4.419 Km sebesar 23.25 dB. Total redaman kedua link tersebut masih berada di bawah standar GPON sesuai ITU-T G.984 sebesar 28 dB. Hasil uji rise time budget pun menghasilkan angka yang masih berada dalam toleransi perancangan jaringan GPON. Untuk arah downlink dengan bitrate sebesar 2,4 Gbps, pelanggan terjauh menghasilkan Ttotal sebesar 0,2516 ns untuk daerah Ahmad Yani dan Ttotal sebesar 0,2504 ns untuk daerah Turangga. Kedua nilai Ttotal tersebut masih berada dibawah nilai Tsistem sebesar 0,2917 ns.Kata Kunci : GPON, Triple Play, Link Power Budget, Rise Time BudgetABSTRACT: Based on the trend of telecommunication services need which aim to the triple play service, thus a platform for network access technology with a relyable broadband and has a network access architecture which contain the bandwidth with a big capacity is needed. The transmission speed, data transmitted, and the relyable data transmitted are the need which can not be ignored. The limited of transmission media (copper cable) is a problem within triple pay communication service. While the network access at Ahmad Yani and Turangga central office did not fill the need of the services level.

GPON (Gigabit Passive Optical Network) is one of broadband access technology which gives the solution for the next generation network access. GPON technology is using fiber optic as the transport media to the customer. This final assignment do the optic network planning analysis using GPON technology by maximize and migrate from the existing condition from central office to the customer to make it more effective and effisien to the next development, in the side of supporting tools maintenance, management, and application services thet is triple play (sound, data, and video).

The testing for link power budget and rise time budget showed that the planning has fulfill those both standard. The biggest attentuation on the planning at Ahmad yani central office is on the PT Astra International as the customer with the furthest distance 8.179 Km within 24.39 dB for total attentuation and at Turangga central office is on the Flexi BTS wirh the furthest distance 4.419 Km within 23.25 dB for total attentuation. Total attentuation for those both link are under the GPON standard according to ITU-T G.984 that is 28 dB. Testing for the rise time budget has a result within GPON network planning tolerance. For the downlink direction with 2.4 Gbps bitrate, the furthest customer has Ttotal 0,2516 ns at Ahmad Yani and Ttotal 0,2504 ns at Turangga. Both those Ttotal value are under Tsistem value 0,2917 ns.Keyword: GPON, Triple Play, Link Power Budget, Rise Time Budget

Subjek

Transmisi Telkom
 

Katalog

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN OPTIK MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GPON STUDI KASUS TELKOM BANDUNG
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

WAHYU AMALIA YULIAWATI
Perorangan
A. Hambali, Bambang Uripno
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2011

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini