ABSTRAKSI: Perkembangan teknologi telekomunikasi telah berkembang dengan begitu pesat. Salah satunya adalah teknologi berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) 2000 1X. Perkembangan pasar bisnisnya juga terus meningkat. Peningkatan kapasitas juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sehingga dibutuhkan proses optimasi yang berkala untuk menjaga performansi jaringan. Telkom flexi sebagai salah satu operator jasa seluler CDMA 2000 1-X harus bisa menjamin kualitas jaringan di seluruh area cakupannya. BTS sebagai interface antara MS dan BSC merupakan faktor penting dalam proses optimasi.
Pada tugas akhir ini, optimasi dilakukan dengan menganalisis studi kasus handover inter BSC dari BSC2 menuju BSC4 pada divre III Jawa Barat Telkom Flexi. Tujuannya adalah meningkatkan performansi handover dilihat dari kualitas radio environment dan parameter trafik. Parameter analisis meliputi Ec/Io, MRP, MTP, FFER, active PN, search window, dan neighborlist priority. Data collecting dilakukan dengan drivetest menggunakan software TEMS Investigation lalu data tersebut diolah dengan post processing tools Actix Analyzer. Selain ditu, data juga didapat dari pengamatan OMC. Dengan software System Maintenance yang ada di OMC, dilakukan analisis data dan parameter value tuning untuk parameter neighborlist priority dan search window.
Dari data drivetest dan monitoring OMC, diketahui bahwa kualitas radio environment dan trafik untuk daerah border BSC masih dibawah standar KPI (Key Performance Indikator) yang ditentukan. Hasil analisis menunjukkan terdapat kesalahan konfigurasi antenna dan penentuan nilai parameter BSS (neighborlist priority dan search window), sehingga dilakukan optimasi untuk konfigurasi antenna dan parameter BSS. Masalah yang terjadi antara lain cakupan antenna yang over horizon dan kesalahan pemberian neighborlist priority sehingga menyebabkan masalah bad coverage dan kegagalan handoff interBSC
Dari hasil optimasi, didapatkan perbaikan kualitas radio environment yaitu : Ec/Io naik dari -13 hingga -15 dB jadi -5 hingga -10 dB, MRP naik dari -85 hingga -95 dBm jadi -70 hingga -80 dBm, MTP turun dari 10 hingga 0 dBm jadi 0 hingga -10 dBm, FFER turun dari 5 hingga 10% jadi 0 hingga 3%. Selain itu, data trafik menunjukkan interBSC SHO (soft handoff) success ratio juga meningkat dari 96,6 hingga 97,4 jadi 98,1 hingga 98,9%. Kesemuanya memenuhi standar KPI yang ditetapkan Telkom Flexi.
Kata Kunci : handover, BSS Parameter, Drivetest, Monitoring OMCABSTRACT: The technology of telecommunication have been developed rapidly. One of this development is Code Division Multiple Access (CDMA) 2000 1-X based technology. Its business market also growing. The increasing of the capacity must walk hand in hand with the development of quality, that is why the periodically optimation process is needed to sustain network performance. Telkom flexi as one of the CDMA 2000 1-X operator must guarantee the whole network quality in its range. BTS, as the interface between MS and BSC, is an important factor for the optimation process.
This final project performs the optimation by analyzing case study of BSC inter handover from BSC2 to BSC4 at Divre III West Java Telkom Flexi. Its goal is to increase handover performance respect to the quality of radio environment and traffic. The parameters for analyzing include Ec/Io, MRP, MTP, FFER, active PN, search window, and neighborlist priority. Data collecting is done by drivetest using TEMS Investigation software. Those data is processed by post processing tools Actix Analyzer. Data collecting is also done by OMC observing. Using OMC System Maintenance software, the analyzing is performed for data and parameter value turning used for priority neighborlist and search window.
From drivetest and OMC observing, we can find that the quality of radio environment and traffic for BSC border area is still at the low level of KPI (Key Performance Indicator) standard. The output of analyzing process also shows the antenna misconfiguration and misdifining for BSS parameters (neighborlist priority and search window), so the optimation for antenna configuration and BSS parameter is performed. Problems that occur are antenna over horizon range and mistakes in defining neighborlist priority that cause the bad coverage problem and failure in interBSC handover.
Optimation affects on increasing radio environment quality : Ec/Io increase from -13 until -15 dB to be -5 until -10 dB, MRP increase from -85 until -95 dBm to be -70 until -80 dBm, MTP decrease from 10 until 0 dBm to be 0 until -10 dBm, FFER decrease from 5 until 10% to be 0 until 3% . Besides, traffic data shows that success ration for interBSC SHO (soft handoff) is also increase from 96,6 until 97,4% to be 98,1 until 98,9%. All of them fulfill KPI standard defined by Telkom Flexi.
Keyword: haandover, BSS Parameter, Drivetest, OMC Monitoring