Masyarakat pada umumnya dihimbau untuk melakukan penghematan energi. Contohnya hemat dalam pemanfaatan energi listrik. Sebenarnya penghematan energi listrik sangat mudah dilakukan. Namun terkadang hal-hal seperti ini dilupakan oleh masyarakat. Contoh saja kipas angin yang ada di ruangan kelas, mahasiswa/dosen terkadang lalai dalam mengatur atau mematikan kipas angin dalam ruangan, padahal mereka tidak tahu berapa besar suhu yang ada di dalam ruangan tersebut. Dengan melihat keadaan ini maka dibuatlah suatu alat pengontrolan kecepatan putar kipas angin secara otomatis.
Secara keseluruhan, sistem ini bekerja dengan mendeteksi objek berupa jumlah manusia dan suhu di dalam suatu ruang kelas. Pendeteksian jumlah manusia dilakukan dengan menggunakan RFID. Sedangkan pendeteksian suhu dilakukan dengan menggunakan sensor suhu. Dari hasil pendeteksian tersebut, data diolah oleh mikrokontroler dengan menggunakan metode logika fuzzy dan mikrokontroler menentukan kondisi driver relay. Kemudian driver relay menentukan kecepatan putar masing-masing kipas angin.
Ruangan yang dipakai memiliki lebar 7,5 meter dan panjang 11,1 meter. Kipas angin diletakkan di tengah ruangan. Dari hasil Pengujian sensor suhu, diperoleh akurasi rata-rata sensor suhu SHT11 yang digunakan sebesar 99,49% dengan rentang suhu antara 24°C-30°C. Pengujian sistem pendeteksian manusia menggunakan RFID memperoleh hasil yang baik dengan rata-rata jarak yang terbaca 4,6425 cm. Jumlah maksimum orang yang bisa terdeteksi adalah 40 orang. Perangkat sistem per blok seperti LCD, sistem minimum ATMega32, dan relay secara keseluruhan berfungsi dengan baik. Dan yang terakhir sistem logika fuzzy yang telah dirancang untuk pengujian sistem secara keseluruhan berjalan dengan baik dengan akurasi dan jika tidak ada manusia di dalam ruangan maka kipas angin akan mati.
Kata Kunci: Kipas angin, Fuzzy logic, RFID, SHT11, Relay, Mikrokontroler ATMega32