ABSTRAK
Perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia telah meningkat pesat selama 15 tahun terkhir dan perkembangan perbankan di Indonesia yang semakin stabil di tengah perekonomian Indonesia yang memburuk. hal tersebut mengakibatkan banyaknya investor yang menanamkan modalnya pada industri telekomunikasi. Oleh karna itu, investor perlu mengetahui saham-saham mana saja yang akan memberikan return yang optimal. sehingga investor perlu membentuk portofolio optimal agar dapat meminimalisir resiko dengan jalan diversifikasi. Salah satu model analisis portofolio optimal yang dapat digunakan oleh investor adalah single index model. Asumsi dari single index model didasarkan pengamatan bahwa tingkat pengembalian antara dua efek atau lebih akan berkorelasi yaitu akan mempunyai reaksi yang sama terhadap satu faktor (contohnya: pada return saham pasar).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan single index model. pada penelitian ini juga menganalisis hasil return dan risk dari portofolio optimal terhadap return dan risk saham IHSG dan tingkat suku bunga SBI.
Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah saham-saham industri telekomunikasi dan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia selama periode januari 2008 sampai desember 2011 dengan sampel yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling sebanyak 20 saham perusahaan yaitu TLKM, ISAT, EXCL, BTEL, FREN, AGRO, BBCA, BBKP, BBNI, BBRI, BBTN, BDMN, BJBR, PNBN, BNII, BNLI, BSIM, BTPN, NISP, BMRI. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder dengan teknik riset kepustakaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saham-saham yang terbentuk dalam portofolio optimal single index model adalah EXCL, BTPN, BNII, dan BNLI. Dengan proporsi dana masing-masing EXCL sebesar 25,7%, BTPN sebesar 69,62%, BNII sebesar 2,04% dan BNLI sebesar 2,62%. Portofolio optimal yang telah terbentuk memberikan expected return sebesar 14,89 % dan tingkat resiko sebesar 5,94%. Dan berdasarkan hasil perbandingan dengan tingkat expected return dan tingkat resiko, kinerja portofolio dengan menggunkan single index model berada diatas kinerja saham pasar (IHSG). Dan tingkat resiko portofolio optimal ini juga berada di bawah tingkat resiko aset bebas resiko ( suku bunga SBI), sehingga terbukti bahwa diversifikasi investasi dapat menurunkan nilai resiko investasi. Serta tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return dan resiko saham yang masuk menjadi kandidat portofolio dan yang tidak masuk kedalam kandidat portofolio.
Kata kunci: Investasi, Saham, Portofolio Optimal, Single Index model.