ABSTRAK
Sukses menjadi dambaan setiap orang, kata “suskes” seolah mempunyai sugesti yang menarik. Namun pada kenyataan nya masih banyak para pelaku usaha yang kurang memperhatikan lingkungan dengan melakukan kerusakan lingkungan. Selain mengutamakan kesuksesan dalam berwirausaha, perhatian terhadap lingkungan hidup juga sangat perlu demi keberlangsungan hidup semua manusia. Di samping itu, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Telkom d/h IM Telkom belum melakukan sosialisasi peduli lingkungan melalui penerapan ICT seperti kampus lainnya. Namun sejauh ini, IM Telkom sudah melakukan berbagai kegiatan go green yang dapat mengurangi pemanasan global.
Keberhasilan pribadi sukses yang menggeluti bidang usaha tertentu didukung dengan semangat dan motivasi. Dalam memulai bisnis peduli lingkungan terdapat 5 faktor-faktor motivasi yang dapat mempengaruhi kelancaran berlangsungnya bisnis yaitu green value, gap in market, make a living, passion, be own boss dan go green melalui penerapan ICT berbasis eco-campus.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan suatu objek, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomenal yang diselidiki.
Populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara semi struktur pada para pelaku usaha laundry kiloan di daerah Sukapura, Dayeuhkolot-Bandung dan Manajer Sisfo Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Telkom d/h IM Telkom. Dalam kesempatan ini, penulis memilih usaha laundry kiloan di daerah tersebut karena adanya perguruan tinggi yang dinaungi oleh Universitas Telkom.
Hasil penelitian menunjukan dua diantara 3 orang pelaku usaha laundry kiloan di daerah Sukapura, Dayeuhkolot-Bandung sudah mulai peduli tehadap lingkungan dengan mengubah deterjen menjadi deterjen rammah lingkungan. Satu dari lima faktor-faktor motivasi yang di identifikasi terhadap pengusaha laundry tidak sesuai dengan teori yaitu gap in market, hal ini dikarenakan responden peneliti adalah pengusaha laundry kiloan biasa ecopreneurs sehingga para responden menyebutkan bahwa peluang yang dilihat karna banyaknya mahasiswa yang sama sekali tidak seperti peluang dalam ecopreneurs. Sisfo IM Telkom menyebutkan ICT berbasis eco-campus di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Telkom d/h IM Telkom belum diterapkan karena sejauh ini Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Telkom d/h IM Telkom masih fokus terhadap edukasi yang bertujuan sebagai alat komunikasi dan proses sistem prosedur kampus.
Kata Kunci : green value, gap in market, make a living, passion, be own boss, dan ICT.