Wacana seni rupa Indonesia telah bergulir sepanjang jalur yang ditandai oleh komitmen bersama terhadap otonomi kreatif seniman dan tanggung jawab heteronomi mereka terhadap masyarakat. Gagasan mengenai aksi gotong royong atau kerja bersama yang dipimpin seniman adalah salah satu dari sejumlah konsep seni parisipatoris yang dijelajahi dalam buku ini.
Kosmopolitanisme, pergulatan dengan wacana global tentang seni, estetika dan ranah sosial tidak membuat para seniman Indonesia benar-benar terlepas dari tradisi panjang dan perkembangan artistik di neger sendiri sejak sebelum kolonisasi. Ideologi kesenian mereka menyatukan praktik, wacana, tori dan berbagai pertanyaan kritis sebagai penanda karya kreatif yang melampaui batas-batas yang biasa kita gunakan untuk menggambarkan praktik kehidupan sehari-hari dalam bidang seni rupa.