Sektor fintech di Indonesia telah berkembang dengan cepat, dimulai dari maraknya penggunaan pembayaran online, diversifikasi ke berbagai sektor untuk memenuhi kebutuhan finansial startup dan UMKM. Namun, masih terdapat terdapat kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM, khususnya di sektor kuliner, seperti memiliki kesulitan dalam menggunakan QRIS serta rendahnya kepemilikan asuransi bisnis pada pelaku UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh teknologi keuangan terhadap inklusi keuangan pelaku UMKM sektor kuliner yang menggunakan QRIS di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap pelaku UMKM sektor kuliner pengguna QRIS di Kota Bandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling dengan melibatkan 343 pelaku UMKM, yang dianalisis menggunakan SPSS. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif serta analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa t hitung 6,406 ? t tabel 1,649 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan teknologi keuangan QRIS memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap inklusi keuangan pelaku UMKM sektor kuliner di Kota Bandung. Teknologi keuangan berpengaruh sebesar 10,7%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengambil kebijakan dalam meningkatkan adopsi teknologi keuangan sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperluas akses terhadap layanan keuangan.