Sorotan Utama Edisi Ini:
1. Danantara: Lembaga Baru yang Menggeser Kewenangan
Laporan utama membahas pembentukan Danantara, lembaga keuangan baru yang langsung berada di bawah Presiden Prabowo Subianto. Keberadaan Danantara disebut telah mengurangi kewenangan Menteri BUMN Erick Thohir secara signifikan. Tempo menyoroti potensi hilangnya prinsip checks and balances dalam pengelolaan keuangan negara.
Proyek Chromebook Rp9,9 Triliun
Kejaksaan Agung mulai menyelidiki proyek pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan. Tempo mengungkap keterlibatan staf khusus Menteri Nadiem Makarim dalam proses pengadaan, yang memicu pertanyaan soal transparansi dan efisiensi anggaran.
Stimulus Ekonomi Mini: Terlambat dan Terlalu Kecil
Pemerintah meluncurkan stimulus ekonomi berskala kecil untuk meredam perlambatan ekonomi. Namun, Tempo menilai langkah ini datang terlambat dan tidak cukup untuk mengatasi dampak pemangkasan anggaran yang sudah memperlambat pertumbuhan.
Proyek Energi Bersih dan Sampah
Pemerintah kembali menghidupkan proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang sempat tertunda. Danantara dan PLN ditunjuk sebagai pelaksana utama, dengan fokus pada pemilihan pengembang proyek. Tempo menyoroti tantangan teknis dan politik dalam pelaksanaan proyek ini.
Hari Raya Idul Adha
Foto jemaah salat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, menjadi bagian dari rubrik Picture Window. Pemerintah menetapkan Jumat, 6 Juni 2025 sebagai 10 Dzulhijjah 1446 H, menandai perayaan hari besar umat Islam.
Hubungan Indonesia–India
Dalam rubrik Tempo Talks, Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste, Sandeep Chakravorty, membahas hubungan bilateral yang telah berlangsung selama 75 tahun. Tempo mempertanyakan mengapa belum ada penerbangan langsung antara ibu kota kedua negara, meski hubungan sosial dan ekonomi cukup erat.
Opini: Risiko Ekonomi Ekstraktif
Tempo mengkritisi percepatan pembentukan institusi ekonomi ekstraktif tanpa transparansi dan pengawasan. Artikel opini menyebut ini sebagai langkah awal menuju negara gagal jika tidak dikendalikan.