Indonesia merupakan negara yang wilayah nya cocok untuk melakukan aktivitas
pertanian. Disamping itu Indonesia juga merupakan produsen alpukat terbesar
kedua di dunia, namun belum menjadi salah satu eksportir utama. Perbedaan ini
muncul karena konsumen membutuhkan informasi rinci tentang asal usul, waktu
pematangan, dan kandungan nutrisi alpukat untuk memastikan bahwa harga
sebanding dengan kualitas. Penelitian ini menyelidiki penerapan teknologi
blockchain untuk meningkatkan transparansi dan keterlacakan dalam rantai pasok
alpukat. Terdapat model yang diajukan dengan mengintegrasikan alur kerja yang
didukung blockchain melalui tinjauan literatur, wawancara dengan pemangku
kepentingan, dan analisis implementasi blockchain yang sudah ada dalam rantai
pasok. Model yang diusulkan bertujuan untuk memodernisasi proses pelacakan,
meningkatkan kepercayaan konsumen, dan berpotensi memperluas jangkauan
pasar. Penelitian ini memberikan tinjauan mendalam mengenai tantangan dalam
menjaga kualitas dan keterlacakan alpukat, dengan menyoroti bagaimana fitur
pelacakan blockchain dapat menyederhanakan proses dan meningkatkan keaslian,
kesegaran, serta kepatuhan terhadap standar kualitas. Hasil penelitian ini
menyoroti manfaat signifikan blockchain dalam hortikultura yang menggunakan
studi kasus alpukat, terutama dalam meningkatkan transparansi dan integritas
data, serta memberikan wawasan yang berharga dan solusi praktis bagi para
pemangku kepentingan di industri alpukat.