Tertib berlalu lintas adalah kondisi di mana pengguna jalan, seperti pengendara kendaraan bermotor, pejalan kaki, dan pengendara sepeda, mematuhi aturan untuk menjamin keamanan, ketertiban, serta kelancaran lalu lintas. Namun, di Kabupaten Banyumas, khususnya selama Operasi Patuh Candi, masih ditemukan banyak pelanggaran, seperti tidak membawa SIM, melanggar rambu lalu lintas, tidak menggunakan helm, dan penggunaan knalpot tidak Kurangnya pemahaman masyarakat tentang aturan lalu lintas menjadi salah satu penyebab banyaknya pelanggaran di Kabupaten Banyumas. Berdasarkan prakuesioner yang dilakukan peneliti kepada pengguna jalan, 58% responden sering melihat pelanggaran, dan 83% merasa rambu lalu lintas belum dimanfaatkan dengan baik. Metode sosialisasi yang ada dinilai kurang menarik oleh 90% responden, sehingga diperlukan media edukasi interaktif yang lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama remaja, tentang aturan lalu lintas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan merancang media edukasi berbasis animasi dan audio yang sederhana dan menarik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, menggunakan metode MDLC Penelitian melibatkan Satlantas Banyumas Divisi Kamsel dengan sasaran utama siswa SMA, SMK, dan sederajat di Banyumas. Pengujian blackbox dilakukan untuk memastikan semua fitur berfungsi tanpa error, sedangkan pengujian beta yang melibatkan Satlantas Banyumas, menghasilkan persentase 94%, menunjukkan bahwa media edukasi ini "Sangat Diterima". Tahap evaluasi melibatkan siswa SMA melalui posttest dengan 10 pertanyaan, menghasilkan rata-rata persentase 84,7%, yang juga termasuk kategori "Sangat Diterima." Hasil ini menunjukkan bahwa media edukasi berhasil meningkatkan pemahaman pengguna tentang peraturan berlalu lintas.
Kata kunci: Media edukasi, Tata Tertib Lalu lintas, Multimedia Development Life Cycle, Pengujian alpha, Pengujian beta.