Meningkatnya jumlah remaja yang mengidap Diabetes Melitus (DM) tipe-2 menjadi perhatian
khusus saat ini, yang dipicu oleh sedentary lifestyle di mana pola hidup tidak sehat seperti
kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan tidak seimbang, dan tingginya kadar gula pada
produk makanan dan minuman, hal tersebut berkaitan pula dengan kemudahan-kemudahan
yang tersedia karena teknologi. Sedangkan saat ini upaya pemerintah untuk menurunkan
lonjakan pengidap diabetes melitus pada remaja dengan menaikkan harga cukai pajak makanan
dan minuman tinggi gula, namun hal tersebut tidak cukup efektif untuk menurunkan prevalensi
penderita diabetes melitus serta meningkatkan kesadaran remaja. Dan sebab itu penelitian ini
berupaya untuk memberi informasi kepada remaja terkait pentingnya menjaga pola hidup sehat
agar menghentikan peningkatan penderita diabetes melitus. Pada penelitian ini metode yang
digunakan adalah pendekatan Design Thinking, yang meliputi tahap empathy, define, ideate,
prototype dan test. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan remaja, penyintas
diabetes, dan tenaga kesehatan, serta observasi perilaku makan dan gaya hidup remaja, serta
penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan aplikasi berbasis
mobile dapat meningkatkan kesadaran remaja terhadap risiko diabetes melitus dan membantu
mereka memahami risiko dari informasi yang tersedia sehingga dapat mengadopsi pola hidup
lebih sehat. Dengan demikian, aplikasi ini memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai alat
intervensi dalam pencegahan diabetes pada remaja.
Kata Kunci: Diabetes Melitus, Remaja, Aplikasi Mobile