Dunia ini dinamis, hari ini kita menyelesaikan satu, besoknya dua, dua kita selesaikan, besoknya muncul lagi. Tetapi, at least banyak yang sudah kita lakukan di empat prioritas politik luar negeri Indonesia, baik dari sisi perlindungan perbatasan, perlindungan WNI, penguatan diplomasi ekonomi, dan kontribusi kita ke dunia. Kalau tiga pertama ini merepresentasikan kepentingan nasional, sementara yang keempat adalah merepresentasikan kontribusi kita kepada dunia,” kata Retno menambahkan.
Hal itu yang membuat Retno yakin, praktik politik luar negeri Indonesia tidak fokus hanya mengurus kepentingan sendiri. ”Kalau kita inward looking, saya kira pada saat kontestasi di Dewan Keamanan PBB, pastinya nama Indonesia sudah hilang. Kalau kita betul-betul inward looking. Kita cuek, tidak main, tidak bergaul, hilang pasti.