Permasalahan yang dialami UMKM Butik Baidho ditemui di stasiun kerja penjahitan dan pembordiran pakaian. Operator yang bekerja pada stasiun kerja tersebut terlihat dalam posisi yang tidak ergonomis. Berdasarkan observasi postur tubuh operator terlihat tidak ergonomis saat menggunakan kursi kerja eksisting. Operator mengeluh akan kursi kerja eksisting yang dipakai mengakibatkan nyeri pada tubuh operator. Berdasarkan hasil penilaian Nordic Body Map (NBM) menunjukan bahwa operator mengalami sakit pada tubuh bagian atas, seperti pada bagian leher, bahu, punggung dan pinggang. Dengan ciri-ciri tersebut, postur tubuh operator menunjukkan adanya resiko Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut melalui penerapan metode Reverse Engineering. Dalam prosesnya, evaluasi ergonomis dilakukan dengan Rapid Upper Limb Assessment (RULA) sebagai alat untuk menilai postur kerja operator di Butik Baidho. Selain itu, data dimensi antropometri diintegrasikan guna memastikan bahwa desain kursi yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik fisik individu. Setelah melakukan perancangan kursi kerja usulan yang sesuai berdasarkan data dimensi antropometri, terjadi penurunan skor RULA dari angka 7 dengan kondisi awal menjadi 2 pada kondisi usulan, dengan demikian penelitian ini berhasil memperbaiki kondisi operator pada aspek ergonomis, sehingga meningkatkan kesehatan dan keselamatan mereka di tempat kerja. Dengan risiko cedera yang lebih rendah, para penjahit dapat bekerja dengan lebih nyaman dan efisien, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mereka. Selain itu, pengurangan keletihan fisik akibat posisi kerja yang lebih ergonomis akan meningkatkan produktivitas, karena penjahit dapat bekerja lebih lama tanpa merasa cepat lelah atau mengalami nyeri.