Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, khususnya pada musim hujan. Kondisi ini disebabkan oleh air dengan volume besar dan aliran deras yang menggenangi daerah dengan resapan air yang kurang baik. Faktor-faktor seperti hujan deras, sungai yang tidak mampu menampung air dan erosi akibat penebangan liar dapat memicu banjir, sehingga menyebabkan kerugian ekonomi dan dampak sosial yang signifikan. Dilihat dari permasalahan tersebut, solusi yang bisa penulis berikan adalah dengan menggunakan alat Flood Early Warning System (FEWS). Flood Early Warning System (FEWS) merupakan teknologi pendeteksi tinggi muka air dan klasifikasi kondisi air (low, medium, high) melalui Internet of Things (IoT). FEWS dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat dan pihak berwenang. Pentingnya FEWS yang akurat dan efektif dalam memberikan pemberitahuan dan notifikasi kepada masyarakat serta melakukan pemantauan dalam jangka waktu yang cukup panjang telah diakui dalam penelitian terdahulu. Diharapkan FEWS mampu melakukan pengamatan air sungai hingga jarak 4,5 meter dengan akurat, memberikan pemberitahuan dengan jangkauan yang luas kepada masyarakat melalui data grafik dan notifikasi, serta melakukan pemantauan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Implementasi FEWS yang baik diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dari banjir, melindungi pemukiman dan lahan pertanian, serta mengurangi kerugian ekonomi dan dampak sosial. FEWS berhasil teruji, ditunjukkan dengan sensor ultrasonik JSN-SR04T yang memiliki eror hanya 0,035%, jangkauan transmisi LoRa hingga 1400 meter dengan 4% packet loss, daya tahan baterai LR1865SK yang digunakan transmitter hingga 60 jam, ketahanan pelindung PVC terhadap air dan benturan, serta kemampuan receiver mengunggah data ke ThingSpeak setiap 30 detik dalam bentuk grafik garis dan mengirim notifikasi pesan WhatsApp kepada pengguna saat terjadi perubahan kategori pada data.