Indonesia dikenal dengan kekayaan alam dan budayanya yang melimpah, menjadikan industri pariwisata sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar sejak 2016. Kota Bandung, dengan sektor pariwisata yang signifikan, masih memiliki ruang untuk pertumbuhan jumlah wisatawan. Micro-tourism, perjalanan wisata lokal jangka pendek, dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pariwisata di Bandung. Informasi mengenai wisata daerah sekitar saat ini bisa kita dapatkan melalui media sosial yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Namun, seringkali kita mendapatkan informasi kurang akurat ataupun tidak dapat menemukan informasi wisata yang ada di daerah tersebut. Penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) pada aplikasi mobile dapat mengatasi masalah ini dengan memberikan pengalaman interaktif dan detail mengenai objek wisata. Penelitian sebelumnya menunjukkan potensi AR dalam meningkatkan pengalaman wisata, namun kurang dalam mengevaluasi user experience pengguna. Penelitian ini bertujuan merancang user experience menggunakan metode User Centered Design (UCD) yang melibatkan pengguna dari awal hingga evaluasi, untuk memastikan kepuasan pengguna. Evaluasi user experience menggunakan User Experience Questionnaire (UEQ) dan usability dengan System Usability Scale (SUS) dilakukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada hasil pengujian evaluasi user experience menggunakan User Experience Questionnaire mendapatkan penilaian positif dengan nilai rata-rata dari 6 aspek penilaian masuk kedalam kategori excellent dengan benchmark yang stabil pada interval excellent. Lalu, hasil pengujian usability menggunakan System Usability Scale (SUS) mendapatkan hasil skor rata-rata 80. Hasil skor ini menunjukkan bahwa skor sudah berada di atas minimum nilai rata-rata skor SUS dengan grade scale B dan acceptability range berada diskala acceptable.
Kata kunci : Bandung, micro-tourism, augmented reality, user experience, User Centered Design, User Experience Questionnaire, System Usability Scale