Dalam beberapa dekade terakhir, sektor pariwisata berkelanjutan yang mengutamakan pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi lokal mengalami pertumbuhan yang pesat. Ekowisata menawarkan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk memperoleh keuntungan ekonomi langsung melalui pengelolaan sumber daya alam dan budaya yang bijaksana. Namun, pemahaman dan pemanfaatan ekowisata berbasis ekonomi lokal sering terkendala oleh kurangnya sumber daya pendidikan yang memadai, terutama dalam bentuk buku ajar yang sesuai dengan konteks lokal. Konsep ekowisata adalah "pariwisata yang bertujuan untuk melindungi lingkungan dan memberdayakan masyarakat lokal sambil memberikan pengalaman yang mendidik dan menyenangkan bagi wisatawan". Tujuan utama ekowisata adalah melindungi dan melestarikan lingkungan alam. Prinsip ini mencakup penggunaan sumber daya secara efisien dan pengurangan dampak negatif. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk cukup besar dan potensi sumber daya alam melimpah pada hutan, flora, laut dan Samudra nya. Ekowisata yang dijalankan harus mampu menghasilkan pendapatan dan keuntungan (profit) agar dapat berkelanjutan dalam jangka panjang. Untuk mencapai tujuan ini, sangat penting untuk menyediakan pelayanan dan produk wisata yang terbaik serta berkualitas tinggi. Pariwisata berbasis masyarakat atau community based tourism berkaitan erat dengan adanya kepastian partisipasi aktif dari masyarakat setempat dalam pembangunan kepariwisataan yang ada. Pengembangan ekowisata berbasis ekonomi lokal menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang kompleks, yang mencakup aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan ekowisata yang berkelanjutan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal, dukungan kebijakan pemerintah, serta peningkatan infrastruktur dan pendidikan.