Perekonomian nasional mencakup peningkatan output dan produktivitas, kebijkan pengeluaran pemerintah, insitif pengembangan infrastruktur dan kerja sama aktif dengan negara lain. Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Smart City. Salah satu dimensi penting dari Smart City adalah Smart Economy dan Smart Living, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja kota, menciptakan inovasi, dan mendorong pemanfaatan e-commerce serta menjamin kelayakan tingkat hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Smart Economy terhadap Smart Living di Indonesia, serta mengevaluasi dampak Smart Economy terhadap Smart Living dengan mediator perekonomian nasional. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis statistik Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) menggunakan aplikasi Smart PLS 4. Populasi penelitian ini adalah Smart City Indonesia dengan teknik purposive sampling yang bertujuan untuk memperoleh sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Sampel penelitian mencakup dimensi Smart City yaitu Smart Economy dan Smart Living, serta indikator-indikator yang relavan dengan variabel penelitian , yaitu Smart Economy, Smart Living dan Perekonomian Nasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa Smart Economy memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Smart Living di Indonesia. Selain itu, hasil juga menunjukan bahwa perekonomian nasional sebagai mediator memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam memediasi hubungan antara Smart Economy dan Smart Living. Namun, evaluasi menggunakan uji Variance Accounted For (VAF) menunjukan bahwa hanya 16% dari efek total Smart Economy terhadap Smart Living dimediasi oleh Perekonomian Nasional. Meskipun hubungan mediasi ini signifikan secara statistik, efek mediasi tersebut dianggap lemah dan tidak signifikan secara statistik.
Kata Kunci: Smart City, Smart Economy, Smart Living, Perekonomian Nasional, PLS-SEM, Indonesia