Berdasarkan observasi, postur tubuh operator terlihat canggung saat pencetakan kerupuk. Postur kerja tersebut berisiko menyebabkan Musculoskeletal Disorder (MSDs). Rapid Upper Limb Assessment (RULA) digunakan untuk mengidentifikasi risiko postur kerja yang tidak ergonomis. Hasil analisis RULA menunjukkan nilai yang tinggi yaitu 7. Berdasarkan observasi, postur tubuh kerja ini disebabkan oleh adanya perlengkapan kerja yang kurang memadai. Oleh karena itu, investigasi lanjutan diperlukan untuk membuat meja kerja yang dapat digunakan untuk proses pencetakan kerupuk. Metode Quality Function Deployment digunakan untuk merancang produk. Sesuai kebutuhan pengguna pendekatan antropometri digunakan untuk memastikan meja kerja yang dirancang sesuai dengan karakteristik fisik dari operator. Setelah mendapatkan hasil rancangan usulan yang sesuai, penelitan tersebut berhasil menurunkan nilai RULA dengan nilai kondisi awal 7 menjadi 2 yang menunjukkan adanya perbaikan pada aspek ergonomis. Postur kerja yang lebih ergonomis dapat meningkatkan kesehatan operator, sehingga risiko cedera otot dan tulang dapat diminimalkan. Hal ini juga berdampak pada peningkatan produktivitas karena operator dapat bekerja lebih efisien tanpa terganggu oleh rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Kata Kunci : Kerupuk, Musculoskeletal Disorders (MSDs), Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Quality Function Deployment (QFD), Ergonomi.