Kampoeng Radjoet adalah salah satu komunitas rajut di sentra industri rajut binong jati. Kampoeng Radjoet menghasilkan berbagai jenis produk rajut, tetapi berdasarkan hasil wawancara, Kampoeng Radjoet tidak memiliki ciri khas motif tersendiri. Tidak ada diferensiasi motif pada produk rajut karena desain pada produk lebih banyak mengadaptasi teknik mengamati dan meniru, tidak dengan modifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan motif dan mengaplikasikannya pada produk Kampoeng Radjoet sehingga memiliki diferensiasi dan ciri khas. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan design thinking. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, studi Pustaka dan kuesioner. Data tersebut dipilih dan diolah menjadi sebuah rancangan desain dan dalam mengkaji serta menyusunnya, digunakan digunakan metode design thinking yang melalui 5 tahapan yaitu empathize, define, ideate, prototype dan test. Hasil penelitian menjelaskan tahapan dalam perancangan dan pengembangan motif serta produk rajut dengan pengaplikasian motif. Dengan demikian, Kampoeng Radjoet memiliki motif ciri khas tersendirinya.