Perawat memegang peran penting dalam penentuan kualitas penyediaan layanan kesehatan di rumah sakit. Kinerja dari seorang perawat sangat penting dalam meningkatkan kualitas perawatan pasien yang berhubungan dengan kualitas pelayanan rumah sakit. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam lingkungan kerja rumah sakit yang dinamis dan menuntut menjadi penting dan menjadi dasar dalam penelitian ini. Fenomena yang terjadi pada perawat di Rumah Sakit A berupa adanya fluktuasi pada capaian kinerja, kurangnya kompetensi perawat, beban kerja yang cukup tinggi di beberapa unit keperawatan, dan tingkat burnout pada perawat, maka penelitian ini menjadi menarik untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan beban kerja terhadap kinerja perawat dengan burnout sebagai variabel intervening. Kompetensi perawat dapat meningkatkan kinerja dengan memberikan kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pekerjaan, sementara beban kerja yang tinggi dapat meningkatkan risiko burnout, yang pada gilirannya dapat menurunkan kinerja perawat. Burnout diidentifikasi sebagai mediator yang signifikan dalam hubungan antara beban kerja, kompetensi, dan kinerja perawat. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel menggunakan teknik jenuh (non-probability sampling) sebanyak 130 orang sampel di Rumah Sakit A di kota Bandung. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hipotesis diuji menggunakan model persamaan struktural (SEM) PLS dengan syarat uji outer model dan inner model. Penggunaan SEM PLS memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan kompleks antara variabel-variabel yang diteliti dan memastikan validitas dan reliabilitas pengukuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat, sementara beban kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat. Selain itu, burnout terbukti menjadi variabel mediasi yang signifikan antara beban kerja dan kinerja perawat, serta antara kompetensi dan kinerja perawat. Artinya, peningkatan kompetensi dapat mengurangi burnout yang pada gilirannya meningkatkan kinerja, sementara beban kerja yang tinggi meningkatkan burnout yang menurunkan kinerja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai dinamika yang mempengaruhi kinerja perawat, khususnya di rumah sakit. Temuan ini penting bagi manajemen rumah sakit dalam merancang strategi untuk meningkatkan kinerja perawat melalui peningkatan kompetensi dan pengelolaan beban kerja yang lebih efektif. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya menangani burnout untuk memastikan kesejahteraan dan kinerja optimal perawat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kata Kunci: kinerja, kompetensi, beban kerja, burnout