Produksi dan peredaran barang palsu semakin marak di masyarakat, mencakup berbagai bidang seperti fashion dan teknologi. Di Indonesia, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap produk palsu dan kemiripan fisik antara produk asli dan palsu menjadi penyebab utama. Beberapa aplikasi verifikasi keaslian barang seperti Depatu, Legit App, dan Barcodelookup masih memiliki kekurangan dalam aspek pembuatan dan manajemen QR code, serta pemeriksaan keaslian barang melalui QR code. Oleh karena itu, aplikasi web LegitCheck dikembangkan untuk mengatasi tantangan ini dan memerlukan pengujian fungsional untuk memastikan kinerjanya sesuai kebutuhan. Permasalahan yang dihadapi adalah di karenakan Aplikasi Web LegitCheck ini baru dan membutuhkan pengujian fungsional. Pengujian otomatis dianggap lebih akurat dibandingkan pengujian manual. Metode Behaviour Driven Development (BDD) BDD dipilih karena BDD fokus terhadap suatu pergerakan suatu aplikasi yang dimana pengujian GUI ini berkaitan dengan pergerakan atau interaksi dan BDD juga fokus terhadap fitur dan bisa menjadi solusi dengan memfokuskan tim pada harapan stakeholder terhadap fungsi perangkat lunak dan BDD dapat mempermudah pembuatan skenario pengujian yang dapat dipahami oleh semua pihak dan menjamin kesesuaian alur kerja perangkat lunak dengan kebutuhan. Penelitian ini menggunakan Katalon Studio dan kerangka kerja Cucumber untuk melakukan pengujian otomatis dengan metode BDD pada aplikasi web LegitCheck. Hasil utama dari penelitian ini adalah memastikan fitur-fitur utama aplikasi LegitCheck bekerja dengan baik tanpa error sebelum dideploy ke pengguna, serta melakukan analisis dari pengujian otomatis yang dilakukan.
Kata kunci : pengujian otomatis, bdd, katalon studio, cucumber.