Pada focus group discussion yang dilakukan ke PDAM Tirtawening dan survei kepada pelanggan air PDAM, ditemukan bahwa ada masalah serupa pada sistem penagihan PDAM, yaitu pembayaran dan tagihan. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, saat ini sedang dikembangkan perangkat prepaid water meter (PWM). Sistem meteran air prabayar tersebut diharapkan mampu mengatasi masalah seputar pembayaran dan tagihan. Hal ini selanjutnya menjadi landasan penelitian untuk membuat sebuah aplikasi mobile yang digunakan untuk berinteraksi dengan perangkat PWM yang sedang digunakan. Aplikasi ini mampu terhubung ke perangkat PWM melalui bluetooth untuk mengirimkan data token air dan melihat informasi seperti sisa token dari perangkat PWM. Selain itu, aplikasi ini juga bisa digunakan oleh pengguna untuk melakukan pembelian token air yang terintegrasi dengan payment gateway.
Dalam proses pengembangannya, React Native menjadi framework pemrograman yang digunakan sebagai alat penerapan aplikasi mobile pada sisi front-end (FE) dan didukung dengan metode iterative incremental dengan dua kali iterasi yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap tampilan FE aplikasi dari segi fungsionalitas dan juga kemudahan penggunaan. Usability testing digunakan sebagai metode pengujian terhadap aplikasi mobile yang dikembangkan dimana hasil pengujian mendapatkan skor SEQ sebesar 6,68 didukung dengan nilai SUS sebesar 85,92 yang masuk dalam kategori “acceptable” dengan representatif grade “B”. Berdasarkan nilai skor ini, aplikasi mobile yang dikembangkan telah berhasil untuk memberikan performa user interface dan user experience yang baik seperti aspek estetika, informasi yang disajikan oleh aplikasi, dan fitur aplikasi yang mudah digunakan dan dipahami bagi pengguna PDAM yang nantinya akan menggunakan aplikasi ini.