Di era transformasi digital, Teknologi Informasi (TI) telah mengubah cara kerja dan interaksi di berbagai sektor, termasuk pemerintahan. Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003 tentang penerapan e-government mendorong pemanfaatan TI untuk meningkatkan akses informasi, layanan publik, transparansi, dan partisipasi masyarakat. Dalam konteks pedesaan, konsep Smart Village muncul sebagai pendekatan inovatif yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan fokus pada pengembangan sumber daya lokal dan pembangunan berkelanjutan (SDG’s). Survei Kementerian Desa PDTT tahun 2023 menunjukkan bahwa dari 75.265 desa di Indonesia, hanya 11.456 yang berstatus mandiri, termasuk Desa Buahbatu di Provinsi Jawa Barat. Meskipun demikian, terdapat kesenjangan dalam pemanfaatan TI di desa. Salah satunya dalam proses bisnis di Desa Buahbatu yang masih banyak dilakukan secara manual dan belum sepenuhnya didukung oleh sistem informasi yang memadai, yang mengakibatkan kurangnya efisiensi dan efektivitas operasional. Penelitian ini nantinya akan menghasilkan blueprint EA dan IT Roadmap sebagai strategi pengembangan desa pintar dengan menekankan pada tata kelola cerdas (Smart Governance) menggunakan framework TOGAF 9.2. Dengan menerapkan EA pada perancangan smart village di Desa Buahbatu diharapkan dapat menyelaraskan tata kelola desa dengan solusi TI modern, mendukung transisi menuju model desa pintar yang lebih efisien dan transparan.