Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya dalam sektor kuliner. UMKM tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mendukung peningkatan pendapatan masyarakat di berbagai daerah. Kabupaten Garut, salah satu kabupaten di Jawa Barat, memiliki jumlah UMKM yang signifikan di sektor pangan. PT XYZ, salah satu UMKM di Garut, berfokus pada produksi dan penjualan makanan siap saji seperti cuanki. Meskipun memiliki potensi besar, PT XYZ menghadapi tantangan dalam mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Penjualan yang tidak stabil menjadi salah satu masalah utama yang perlu diselesaikan agar bisnis dapat berkembang lebih baik di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola belanja konsumen di PT XYZ serta menyusun strategi bisnis yang lebih efektif menggunakan Business Model Canvas yang kemudian didukung oleh Market Basket Analysis dan Algoritma Apriori. Business Model Canvas dipilih sebagai pendekatan awal untuk memberikan kerangka kerja yang jelas dalam pengembangan strategi bisnis PT XYZ. Business Model Canvas membantu dalam memetakan sembilan elemen utama bisnis untuk mengoptimalkan operasional dan strategi pemasaran mereka secara menyeluruh. Pemetaan ini memungkinkan perusahaan untuk secara sistematis mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan dan pengembangan serta merancang strategi yang lebih terfokus dan relevan dengan kebutuhan pasar. Dalam kaitannya dengan Business Model Canvas, penelitian ini menggunakan Market Basket Analysis yang didukung oleh Algoritma Apriori untuk menganalisis pola belanja konsumen. Algoritma Apriori dipilih karena kemampuannya dalam mengidentifikasi asosiasi antara produk yang sering dibeli bersamaan. Dengan informasi ini, PT XYZ dapat mengembangkan strategi bundling produk atau memberikan penawaran khusus yang lebih menarik bagi konsumen, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan penjualan. Data penjualan PT XYZ selama 11 bulan digunakan dalam penelitian ini untuk menemukan pola belanja konsumen yang lebih efektif dan relevan.