Korupsi di Indonesia semakin marak tiap tahunnya, tingkat korupsi di Indonesia pada tahun 2022 menduduki peringkat 110 dengan skor 34. Skor tersebut turun dari tahun sebelumnya, hal tersebut menandakan meningkatnya praktik korupsi di Indonesia. Kebanyakan pelaku utama dalam Tindak Pidana Korupsi adalah pejabat atau petinggi pemerintahan, sehingga membuat masyarakat tidak percaya oleh pemerintahan. Pemerintah harus membalikkan kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan efektivitas dari program pemberantasan korupsi, seperti kuatnya pengawasan desentralisasi fiskal, pertanggungjawaban yang akuntabel dan kinerja keuangan pemerintahan yang efisien. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah mengkonfirmasi efektivitas dari program tersebut. Objek penelitian yang dgunakann ialah 34 pemerintah daerah provinsi di Indonesia tahun 2018-2022 dengan mengaplikasikan data sekunder yang termuat dalam web pemerintahan. Penelitian ini mengaplikasikan metode regresi data panel menggunakan software Economic Views (Eviews). Hasil penelitian yang didapatkan adalah terdapat pengaruh secara simultan terhadap tingkat korupsi dan desentralisasi fiskal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap tingkat korupsi. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dan menjadi informasi bagi pemerintahan untuk meningkatan efektivitas dari program pemberantasan korupsi.