PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan pestisida nasional yang telah berdiri sejak tahun 1979. Permasalahan yang saat ini terjadi yaitu tidak adanya tindakan preventive maintenance mesin Mixer Carbofuran khususnya pada komponen Belt Conveyor, hal tersebut menyebabkan banyaknya frekuensi Time to Failure (TTF) dan Time to Repair (TTR) untuk kegiatan corrective maintenance yang berdampak pada terhambatnya proses produksi. Mesin Mixer Carbofuran dioperasikan terus menerus pada hari kerja oleh operator untuk kegiatan proses produksi pada produk insektisida yang salah satu prosesnya menggunakan alat bantu Belt Conveyor. Oleh karena itu, diperlukan adanya kegiatan preventive maintenance yang terjadwal secara terstruktur dengan berbasiskan metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Metode RCM bertujuan untuk mengetahui interval waktu preventive maintenance komponen Belt Conveyor yang optimal antara jarak Time to Failure (TTF) dan biaya kegiatan maintenance. Penggunaan metode RCM memperoleh hasil proposed maintenance task untuk interval waktu preventive maintenance yaitu scheduled restoration task untuk komponen pulley selama tiga belas pekan sekali atau sebanyak empat kali dalam setahun.