Risiko sangat melekat dengan ketidakpastian yang muncul akibat kurangnya atau bahkan ketiadaan informasi mengenai kejadian mendatang. Untuk mengatasi dan meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi perusahaan atau organisasi, diperlukan suatu pendekatan yang dikenal sebagai manajemen risiko. Manajemen risiko menjadi hal yang penting dalam menjalankan operasional bisnis perusahaan, terutama dengan persaingan yang semakin ketat, dan meningkatnya kompleksitas kegiatan perusahaan. Manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan risiko dengan memberikan informasi dan perspektif menyeluruh kepada manajemen serta menghitung dan mengukur risk eksposure, menetapkan alokasi sumber daya dan batas risiko yang lebih tepat, serta membuat cadangan yang memadai untuk mengantisipasi risiko yang telah diidentifikasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui solvabilitas, profitabilitas, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan kepemilikan publik terhadap pengungkapan manajemen risiko pada perusahaan sub-sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang diakses pada website resmi perusahaan dan website Bursa Efek Indonesia. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sub-sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2022. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35 perusahaan perusahaan dengan periode penelitian 5 tahun dengan data yang diolah sebanyak 175 data dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan analisis regresi data panel. Hasil penelitian pada statistik deskriptif menunjukan bahwa data pada variabel solvabilitas, profitabilitas, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan kepemilikan publik berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan manajemen risiko. Namun, secara parsial hanya variabel kepemilikan institusional dan kepemilikan publik yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengungkapan manajemen risiko. Sedangkan solvabilitas, profitabilitas, dan dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen risiko. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai pentingnya manajemen risiko. Serta, diharapkan bagi penelitian selanjutnya menambahkan proksi lainnya, seperti likuiditas dan komite manajemen risiko serta dapat mengganti objek penelitian selain perusahaan sub-sektor perbankan. Kata Kunci: Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Publik, Pengungkapan Manajemen Risiko, Profitabilitas, Solvabilitas.