Keterlibatan teknologi informasi dalam organisasi menciptakan urgensi dalam pengambilan keputusan investasi TI. Dengan lebih dari 30% pengeluaran organisasi untuk TI dapat berakhir sia-sia jika tidak dikelola secara efektif. Peran teknologi informasi menjadi bagian penting dalam operasional organisasi membuat pentingnya pengelolaan IT yang efektif pula. Salah satu Yayasan Pendidikan di Indonesia terlibat dalam Permasalahan manajemen data yang tidak tersentralisasi yang tersebar di berbagai sistem dan unit yang menghambat visibilitas keseluruhan, menyulitkan pengambilan keputusan yang berbasis data, memakan waktu, dan meningkatkan risiko kesalahan dalam pelaporan dan analisis akibat redudansi data dikarenakan belum adanya inventarisir aset
(aplikasi) yang didalamnya terdapat pengelolaan data pribadi sebagai dasar peningkatan keamanan sistem informasi berpengaruh kepada aspek cyber security maturity yayasan. Pentingnya mengatasi permasalahan ini sangan berkaitan dengan kepatuhan Yayasan Pendidikan dalam penerapan UU PDP nomor 27 tahun 2022 mengenai perlindungan data pribadi menjadikan hal ini menjadi mandatory bagai yayasan. Perancangan integrasi sistem dengan pendekatan Enterprise Architecture menggunakan TOGAF ADM versi 9.2 pada domain Proses Bisnis, Data dan Aplikasi membantu mengatasi masalah tersebu untuk merancang integrasi yang efektif antara aplikasi, data, dan proses bisnis yang ada, sehingga memungkinkan koordinasi yang lebih baik dan sinergi antara berbagai komponen yang berbeda.
Kata kunci—EA, Enterprise Architecture, Yayasan Pendidikan, TOGAF ADM, Cyber Security Maturity.