Dinas Komunikasi dan Informatika dalam mewujudkan keterbukaan informasi sudah menggunakan TI guna menunjang aktivitas yakni melalui website Satu Data Bojonegoro. Website Satu Data Bojonegoro digunakan dalam aktivitas mengelola informasi, terdapat 4 unsur layanan informasi seperti informasi pelayanan dasar, unsur pemerintahan, sistem informasi desa, dan publikasi. Permasalahan pada penelitian ini lebih menekankan manajemen risiko TI terkait sulitnya koordinasi dalam melakukan pengumpulan data, dan belum terumuskannya perencanaan data, pengumpulan data, pemeriksaan data dan penyebarluasan data yang tersruktur dari masing-masing produsen, sekaligus pemeliharaan software dan hardware yang kurang maksimal. Sehingga dari permasalahan tersebut menghambat instansi guna terwujudnya dokumen statistik yang terpercaya dan berkualitas pada portal website Satu Data Bojonegoro. Dengan menggunakan dimensi smart-governance smart city program pemerintahan yang diinisiasi oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2019 memudahkan DINSKOMINFO untuk kemudahan akses data pemerintahan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi perlakuan risiko TI sesuai tingkat risiko di DINSKOMINFO Kab. Bojonegoro. Berdasarkan urgensi yang ada bawasannya penelitian ini menggunakan standart ISO 31000:2018 dikarenakan memberi kerangka kerja yang membantu organisasi dalam menghadapi dan mengelola berbagai risiko secara efektif, dengan tahapan identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko. Metode pengumpulan pendekatan kualitatif dengan pembuatan kuisioner secara terbuka dan melakukan observasi secara langsung. Data primer berupa observasi dan data wawancara. Data sekunder buku ataupun jurnal serta dokumentasi. Hasil penelitian ini nantinnya berupa analisis terkait risiko, perlakuan risiko berdasarkan dampaknya, pengelompokan kemungkinan risiko serta mitigasi risiko.
Kata Kunci : Manajemen Risiko, Standart ISO 31000:2018, Teknologi Informasi, DINSKOMINFO.