Low Code Development menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir karena menawarkan kemampuan untuk mengembangkan aplikasi dengan lebih cepat. Sebelum adanya konsep pemrograman Low Code, permasalahan terkait efisiensi waktu pengembangan aplikasi sering dihadapi ketika menggunakan pendekatan pemrograman manual atau Full Code. Masalah tersebut menjadi krusial ketika bekerja pada lingkup pengembangan aplikasi skala besar. Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengukur dan membandingkan perbedaan efisiensi pengembangan antara pendekatan Low Code dan Full Code dalam pengembangan aplikasi berbasis web bernama MNote, sebuah aplikasi pencatatan pesanan untuk restoran food and beverage D’Happy di Pemalang, Jawa Tengah. Penulis menggunakan OutSystems sebagai Low Code Platform (LCP) dan MongoDB, ExpressJS, ReactJS, NodeJS (MERN) dalam pendekatan Full Code. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Low Code Development membutuhkan waktu 51,12% lebih cepat dibandingkan pendekatan Full Code Development dalam pengembangan aplikasi MNote. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Low Code Development memberikan pengaruh cukup besar dalam hal efisiensi waktu dan kemudahan dalam integrasi basis data.