Sampai saat ini masyarakat mempercayai perguruan tinggi, sebagai wahana untuk membina manusia menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai kejujuran intelektual, dan professional sehingga alumni dianggap mampu melaksanakan kegiatan kemasyarakatan, pembangunan, pemerintahan dan kegiatan politik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan Bangsa. Kepercayaan ini sesuai dengan pandangan World Economic Forum yang menganggap Perguruan Tinggi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat dan kemajuan Bangsa.
Pada kenyataannya selama ini alumni yang berkiprah di Pemerintahan, yaitu di lembaga eksekutif, legislatif dan di lembaga yudikatif, tidak mampu mencegah munculnya fenomena lingkaran Kemiskinan-Kebodohan-Penyakit yang membelenggu sebagian besar rakyat Indonesia, bahkan mendorong maraknya perilaku korupsi diberbagai kegiatan pembangunan.
Fenomena yang memprihatinkan ini diduga akar masalahnya adalah perilaku plagiarism dan ketidak jujuran intelektual dibiarkan tumbuh subur pada saat alumni menyusun dan menulis karya tulis ilmiah. Civitas akademika tidak menyadari bahwa penyebabnya adalah sistem bimbingan dan penulisan karya tulis ilmiah yang tidak sesuai dengan hukum pengetahuan dalam dimensi epistemologi, ontologi dan aksiologi. Bahkan pada saat ini penulisan karya tulis ilmiah sudah seperti produksi masal, jauh dari Prinsip Dasar Penyusunan Dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (The Fundamental Of Scientific Writing).
001.42 SYA p