Pada penelitian ini penulis mengimplementasikan Jaringan Backbone Serat Optik menggunakan metode Rise Time Budget. Proses implementasi dimulai dengan mengumpulkan data berupa jenis kabel serat optic yang dipakai, spesifikasi perangkat, jarak antar node, dan alat ukur, yang kemudian disimulasikan menggunakan Optisystem. Setelah itu dianalisis berdasarkan parameter yang mempengaruhi kapasitas jaringan Backbone yaitu power link budget, rise time budget, BER (Bit Error Rate), dan OTDR.Hasil analisis nilai power yang diterima pada Receiver -13,544 dBm untuk panjang gelombang 1310 nm dan -12,951 dBm untuk panjang gelombang 1550 nm, pada simulasi Optisystem didapat hasil -13,146 dBm untuk panjang gelombang 1310 nm dan -12,603 dBm untuk panjang gelombang 1550 nm, dan untuk pengkuran menggunakan OTDR -7,367 dBm. Nilai tersebut dibawah standar SFP 10 Gb BASE Fixed -14,4 dBm untuk panjang gelombang 1310 nm dan SFP 10 Gb BASE Fixed -15,8 untuk panjang gelombang 1550 nm. Hasil nilai rise time adalah 0,0765 ns, nilai tersebut masih dibawah nilai rise time dengan format pengkodean sebesar 70 ps. Hasil pengukuran BER yang terjadi pada saat kondisi uplink adalah sebesar 1.72093x10-231, untuk downlink sebesar 1,33047x10-249 hasil yang didapatkan dari pengukuran BER tersebut tidak melebihi dari standarisasi yang diberikan yaitu sebesar 10-9. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa simulasi berjaln baik dans sesuai standar kelayakn minimum BER