Memasuki masa SMA, Rea dan ketiga sahabatnya punya gebetan kakak kelas. Melihat ketiga sahabatnya yang semangat memperjuangkan cinta pertamanya, membuat Rea termotivasi.
Gadis itu menyukai Zay, kakak kelas yang ia juluki si lelaki tampan. Tidak seperti sahabatnya yang lain, Rea merasa kesulitan mendekati Zay karena lelaki itu sikapnya terlalu dingin semua orang. Namun, Rea selalu bersemangat memperjuangkan cintanya.
Di sisi lain, Vano yang merupakan musuh bebuyutannya muncul ikut andil mengacak-acak perasaannya. Di masa SMA ini, Rea tak hanya kesulitan mengejar cinta pertamanya, tapi Rea juga dirundung pilu ketika sikap bunda yang ia sayangi berubah 180 derajat, setelah musibah menimpa keluarganya enam tahun lalu.