Perataan laba merupakan tindakan memanajemen laba dengan menaikkan atau menurunkan laba pada suatu periode tertentu agar dapat mengurangi fluktuasi laba. Hal ini dilakukan oleh manajemen perusahaan karena alasan tidak tercapainya target dari perusahaan. Manajemen memiliki kewajiban untuk melaporkan kondisi keuangan perusahaan kepada para pemegang saham, sedangkan laporan keuangan menjadi alat yang digunakan oleh pemegang saham untuk menilai kondisi dari perusahaan. Dalam laporan keuangan, laba perusahaan yang stabil menggambarkan bahwa perusahaan memiliki kelangsungan usaha yang baik.
Dalam konsep corporate governance, struktur kepemilikan diyakini dapat meminimalisir terjadinya praktik perataan laba. Struktur kepemilikan yang dimaksud antara lain kepemilikan institusional, kepemilikan pemerintah, dan kepemilikan manajerial. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan secara parsial variabel kepemilikan institusional, kepemilikan pemerintah, dan kepemilikan manajerial dengan variabel kontrol profitabilitas dan leverage terhadap variabel perataan laba pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 – 2017.
Penelitian ini bersifat deskriptif verifikatif yang bersifat kausalitas. Metode dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling yang memperoleh 10 sampel penelitian dalam kurun waktu 6 tahun sehingga didapat 60 unit sampel perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 – 2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 23.0.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional, kepemilikan pemerintah, dan kepemilikan manajerial dengan variabel kontrol profitabilitas dan leverage memiliki pengaruh secara simultan yang signifikan terhadap perataan laba. Dimana variabel kepemilikan institusional, kepemilikan pemerintah, dan kepemilikan manajerial dengan variabel kontrol profitabilitas dan leverage dapat menjelaskan atau mempengaruhi variabel perataan laba sebesar 29,2%, sedangkan sisanya 70,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
Berdasarkan pengujian secara parsial, didapatkan hasil bahwa variabel kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba, kepemilikan pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan dengan arah negatif terhadap perataan laba, dan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba.