Sistem ERP pada sektor pemerintahan lebih dikenal dengan istilah Government Resource Planning (GRP). Saat ini, Pemerintah Indonesia semakin giat dalam membangun sistem GRP dibuktikan dengan terus meningkatnya peringkat Indonesia pada hasil survei United Nations mengenai SPBE di setiap tahunnya. Menurut hasil evaluasi SPBE Tahun 2018 oleh MENPANRB, Provinsi Jawa Barat berada di urutan ketiga dengan kategori provinsi terbaik dalam penerapan SPBE. Oleh karena itu, peneliti melakukan analisis penerimaan Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu Untuk Publik (SIMPATIK) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat (DPMPTSP Jabar), karena SIMPATIK termasuk dalam salah satu elemen pendukung berlangsungnya GRP di Jawa Barat yang berfokus pada pelayanan perizinan masyarakat.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan SIMPATIK di DPMPTSP Jabar dari sisi penggunaan sistem oleh pegawai. Analisis dilakukan menggunakan Extended Technology Acceptance Model (TAM 2) yang terdiri dari 11 variabel dalam menginvestigasi dan memahami karakteristik individu, lingkungan, dan penerimaan teknologi. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode kuantitatif yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada 42 pegawai DPMPTSP Jabar yang menggunakan SIMPATIK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap pandangan pengguna SIMPATIK. Kualitas dan ketampakan hasil berpengaruh signifikan terhadap kegunaan yang dirasakan pegawai terkait SIMPATIK. Kegunaan dan kemudahan yang dirasakan dari penggunaan SIMPATIK berpengaruh signifikan terhadap minat pengguna. Minat pengguna berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna SIMPATIK di DPMPTSP Jabar.
Kata Kunci : ERP, GRP, SPBE, SIMPATIK, Penerimaan Sistem, Efektivitas, Efisiensi, TAM 2, DPMPTSP Jabar