Komitmen afektif karyawan perlu diperhatikan karena perusahaan memiliki peran penting dalam mendukung tercapainya sasaran Industri Genteng Jatiwangi. Berdasarkan presentasi kehadiran, kepuasan kerja dan komitmen afektif Industri Genteng Jatiwangi tergolong masih rendah. Setiap penyelesaian tugas sesuai dengan standar dan target tidak terlepas dari peran pemimpinnya. Untuk meningkatkan komitmen afektif karyawan , pola kepemimpinan perlu disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
Terkait dengan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang pola kepemimpinan agar dapat meningkatkan komitmen afektif karyawan, terutama penelitian terkait kepemimpinan transformasional yang telah dilakukan diberbagai negara dan sektor yang berbeda. Melalui penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap variabel komitmen afektif karyawan Indutri Genteng Jatiwangi .
Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan menggunakan 184 orang responden yaitu karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang bergerak di Industri Genteng Jatiwangi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis jalur menggunakan IBM SPSS 22.
Hasil penelitian membuktikan bahwa secara parsial (hubungan masing-masing) gaya kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen afektif. Sedangkan kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan positif terhadap komitmen afektif. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja memiliki pengaruh simultan terhadap peningkatan komitmen afektif karyawan.
Organisasi perlu mengaplikasikan gaya kepemimpinan transformasional serta mengembangkan program sumberdaya manusia yang bisa meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Dengan mengoptimalkan kedua unsur ini, organisasi diharapkan mampu meningkatkan komitmen afektif karyawan.
Kata kunci: Perilaku Organisasi, Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Afektif.