Perancanaan fasilitas akan menentukan bagimana aset tetep yang berwujud akan mendukung tercapainya suatu tujuan kegiatan, untuk perusahaan manufuktur, perencanaan fasilitas melibatkan penentuan bagaimana fasilitas manufuktur dapat mendukung kegiatan produksi.
Tujuan dari perancanaan fasilitas adalah mendukung visi organisasi melalui meterial handing yang baik, pengandalian material, dan pembenahan yang baik, (good housekeeping), kemudian dapat memberikan utilitas orang, peralatan, ruang, dan energi yang efektif, dapat memaksimasi return of investment (ROI) pada semua pengeluaran modal, dapat memberikan kemudahan beradaptasi dan meningkatkan kemudahan pemeliharaan (maintenance), dapat memberikan keamanan dan kepuasan bagi karyawan, efisiensi energi, dan tanggung jawab lingkungan, serta menjamin keberlanjutan (sustainability) dan ketahanan (resilience).
Walaupun fasilitas direncanankan hanya sekali, namun akan sering dilakukan perencanaan ulang untuk mencapai sinkronisasi fasilitas dan tujuanya yang berubah. Perencanaan fasilitas harus menjadi aktivitas berkelanjutan (continuous improvement) dan dapat menjadi kekuatan daya saing sebuah perusahaan.
Perencanaan fasilitas harus dilakukan dengan konteks supply chain untuk mempertahankan keungulan kompetitif strategi. Berdasarkan strategi supply chain maka strategi fasilitas harus dikembangkan dan berdasarkan strategi fasilitas maka rencana fasilitas dikembangkan.