Seorang kartunis yang bertanggung jawab sadar bahwa karya yang lahir dari
tangannya harus memiliki nilai-nilai manfaat. Pertama, karya tersebut sengaja
diciptakan melalui kontemplasi yang khusyuk bersandar pada nilai-nilai Ilahiyah.
Kedua, kelucuan kartun yang dihadirkan harusnya dalam batas-batas yang
edukatif. Kedua hal tersebut untuk menjadikan kualitas humor senantiasa sehat
jika dilihat dari humor kriterium etis dan dikategorikan sebagai humor meninggi
dalam kriterium estetisnya.