Low Vision adalah tunanetra ringan yaitu mereka yang memiliki hambatan dalam penglihatan akan tetapi masih mampu melakukan pekerjaan/kegiatan yang menggunakan fungsi penglihatan. Meskipun adanya hambatan dalam penglihatan, penderita Low Vision yang berprofesi sebagai barista tetap dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan sama seperti barista awas pada umumnya. Teknik ini bukan merupakan teknik yang sulit namun juga bukan merupakan teknik yang sederhana karena dalam menyeduh kopi dengan menggunakan teknik ini dibutuhkan kepiawaian dalam mengontrol laju keluarnya air dari Gooseneck Kettle, namun bagi barista Low Vision meracik kopi menggunakan teknik ini cukuplah sulit. Penelitian ini menggunakan teknik pendeketan User Centered Design (UCD) dan teknik analisis data menggunakan metode komparasi jug Combine dan Adapat dari teknik SCAMPER. Data hasil penelitian yang diperoleh kemudian digunakan untuk merancang ulang sistem kerja pada Gooseneck Kettle yang diharapkan dapat membantu mempermudah barista Low Vision dalam melaksanakan pekerjaannya, terutama dalam melakukan teknik manual brew pour over.